Mengapa banyak orang Gagal di bisnis MLM

Fakta yang kita lihat di masyarakat adalah lebih banyak orang yang gagal saat menjalankan MLM jika dibandingkan dengan orang yang sukses. Mengapa demikian?

Faktor penyebab kegagalan di bisnis MLM ada 2
  1. Internal
  2. Eksternal
Faktor Internal
  • Kurang pengetahuan, member tidak mengerti cara menjalankan bisnis MLM
  • Malas, member tersebut malas mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Sama halnya bekerja di perusahaan pastilah ada tugas dan tanggung jawab. Tugas dan tanggung jawab seorang member di MLM adalah PROSPEK (atau bercerita/ promosi). Jika seorang member tidak PROSPEK maka dia pasti gagal.

Faktor Eksternal
  • Sistem Peringkat, ini membuat member fokus mengejar2 peringkat tertentu padahal tanpa dia sadari semakin dia mengejar peringkat maka semakin besar modal yang harus dia keluarkan, yakni belanja... belanja... dan belanja... terus menerus demi mempertahankan peringkat atau demi naik peringkat. Sehingga stok produk di rumahnya semakin banyak..semakin banyak...dan semakin banyak.
  • Sistem Tutup Poin, ini setali tiga uang dengan peringkat. Banyak perusahaan MLM memanfaatkan sistem tutup poin untuk memperbesar omset dan keuntungan. Tanpa disadari, para member diwajibkan membeli barang setiap bulan dengan nominal tertentu sebagai syarat pencairan BONUS. Ini menyebabkan keuangan member semakin terkuras untuk belanja tiap bulan/ fixed cost. Artinya Modal keluar setiap bulan untuk belanja.
  • Pembayaran Bonus yang lama, ini menyebabkan member kesulitan mengelola keuangan pribadinya karena uang operasional dikeluarkan setiap hari padahal pemasukan bonus setiap bulan. Jika seorang member mengeluarkan uang Rp.20.000/hari maka jika sebulan Rp.600.000 padahal pada akhir bulan BONUS nya jauh dibawah itu, sehingga banyak member yang berhenti PROSPEK.
  • REWARD/ iming-iming dari perusahaan. ini menyebabkan member termotivasi mengejar reward sehingga tanpa disadari bahwa REWARD berasal dari OMSETnya sendiri, dan ada syarat di balik reward tersebut. Banyak member gagal karena akhirnya mengeluarkan modal yang besar hanya demi reward itu, misalnya belanja dengan nominal jutaan rupiah demi memenuhi syarat reward.

Semoga Bermanfaat.

SHARE THIS

Author:

Previous Post
Next Post